Category Archives: TUMBUH KEMBANG ANAK

Agar anak patuh pada orangtua

Dengan menjadi pendengar yang baik, akan membantu anak belajar lebih efektif lagi, memperhatikan tanda-tanda yang bisa membahayakan, bisa membina hubungan yang baik dengan guru dan menambah teman. Terdapat banyak strategi sederhana yang bisa dilakukan secara konsisten untuk mengajarkan anak memiliki kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, seperti dikutip dari Babycenter.

1. Dapatkan perhatiannya
Usahakan orang tua berjongkok dan biarkan anak berdiri agar posisi sejajar, sehingga orang tua bisa melihat mata anak dan mendapatkan perhatiannya. Anak akan mendengarkan lebih baik lagi jika orang tua duduk disampingnya saat sarapan dan membicarakan hal yang ingin disampaikan ke anak.

2. Jelas dan langsung pada inti
Pesan yang ingin disampaikan orang tua ke anaknya harus jelas, sederhana dan tidak otoriter. Anak akan merasa bosan jika orang tua selalu membahas hal yang sama berulang-ulang dan terlalu panjang, sehingga anak tidak menangkap maksud dari omongan orang tua.

Misalnya jika udara di luar sangat dingin cukup katakan “Saatnya menggunakan jaket, sayang”, hal ini akan lebih efektif daripada menjelaskan “Udara di luar sangat dingin nanti bisa sakit, jadi ibu ingin kamu menggunakan jaket jika bepergian”. Continue reading

Kendalikan emosi ketika mengasuh anak

PAUDNGESTI : mendidik anak perlu kesabaran dan kebijakan yang tinggi. bagaimanapun, kondisi emosional pendidik / orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional anak. jika anak sering berada di lingkungan emosional yang tidak stabil maka secara otomatis anak akan memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah. tentunya ini sangat merugikan karena keberhasilan seseorang kelak lebih banyak ditentukan karakter yang didalamnya kondisi emosional seseorang. Continue reading

Agar Anak jadi penyabar dan memiliki karakter

PAUDNGESTI : Mendidik anak menjadi pribadi unggul tentu bukanlah pekerjaan gampang. perlu kejelian, kedisiplinan dan wawasan orang tua dalam mensikapi berbagi hal menyangkut tahapann perkembangan anak. setiap orang tua harus mensosialisasikan kepada anaknya tentang bagaimana anak dapat mencapai apa yang diinginkannya sesuai dengan karakter anak. jika orang tua terlalu memaksakan kehendaknya terhadap anak maka yang dicapai adalah justru kemunduran pola pikir anak. Continue reading

MELATIH ANAK BATITA BICARA DAN MEMBACA

PAUDNGESTI : Beberapa hal berikut barang kali bermanfaat untuk para orang tua dalam melatih kemampuan anak

A. Untuk bayi di bawah 1 tahun:

1) Selalu mengajak bayi mengobrol ketika mengganti popok. Bayi tidak bisa berbicara, tetapi bisa mendengar. Ini akan merangsang otak anak yang berkaitan dengan bahasa.

2) Bermain cilukba 5 kali sehari. Memfokuskan pandangan dan menantikan hal yang akan terjadi akan mengasah frontal association area. Dilakukan berkali-kali sampai anak bosan.

df: Contohnya, pakai panggung boneka kertas. Boneka dibuat dua sisi, sisi yang misterius (misalnya tangannya menutupi muka, atau dari belakang), dan sisi yang terbuka (depan).

3) Memakaikan baju berwarna-warni. Mengasah indra anak atas warna.

4) Sebisa mungkin menggendong anak di belakang. Mengasah sensasi kesejajaran, yang akan berguna dalam kemampuan fisik.

5) Kalau berbicara tidak dicadel-cadelkan. Jika terbiasa berbicara dengan bahasa bayi, ketika anak besar orang tua harus mengajarkan bahasa standar. Jadi, hindarilah kesia-siaan.

6) Berkali-kali menunjukkan cara menggunakan sumpit, pensil, krayon, dan sejenisnya dengan benar. Caranya, pangku anak dan pegangi tangannya dari belakang. Jangan berhadap-hadapan.

7) Selalu menanyakan, “Suka yang mana?” Mengasah kemampuan memutuskan.

B. Untuk balita yang mulai berjalan:

1) Menghitung mundur dari 10 sampai 0 waktu memandikan anak. Mengasah kemampuan menghitung.

2) Menepati janji. Misalnya, ada tamu datang dan anak diminta menunggu 30 menit. Selewat 30 menit, orang tua harus menepati janji kembali bermain dengan anak.

C. Untuk bayi di bawah 1 tahun:

1) Melatih anak untuk berhenti dengan kata “stop” yang diucapkan dengan tegas. Misalnya ketika menitah (melatih berjalan) anak.

2) Pelan-pelan ketika menggunakan mainan kerincing (rattle/garagara). Mainan kerincing bukan untuk digerakkan cepat-cepat, karena rentang konsentrasi bayi masih pendek. Dekatkan mainan kerincing ke arah bayi, lalu gerakkan pelan-pelan ke kanan dan ke kiri setelah mata bayi terfokus pada mainan itu.

3) Melatih bayi menggunakan sedotan saat berusia 1-2 bulan. Lakukan saat kemampuan menyedot bayi yang dimilikinya sejak lahir belum hilang. Hal ini akan mengasah gerakan lidah dan bibir, sehingga turut meningkatkan kualitas cara bernapas dan pelafalan.

4) Selalu berhadapan saat berbicara dengan anak. Supaya bayi melihat pengucapan dan ekspresi orang tua.

5) Mengenalkan bau-bauan kepada anak-anak. Segala jenis bau, jangan hanya yang harum.

6) Biarkan bayi mengoyak-ngoyak kertas. Kalau bisa menyobek-nyobek sampai kecil, untuk melatih jari-jari bayi. Bayi juga akan belajar tentang arah ketika menyobek-nyobek kertas.

7) Ajak bayi menonton televisi. Televisi adalah salah satu bahan ajar yang bisa dimanfaatkan. Orang tua bisa membimbing anak menirukan gerakan yang menarik. Namun, melakukan hal yang sama dalam jangka waktu lama akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi otak, jadi istirahatlah 15 menit jika menonton televisi 1 jam.

Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
1. Sikap dan pendekatan orang tua
Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada
pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan
permainan yang bagus sekali.

Belajar adalah:
– Hadiah, bukan hukuman
– Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja
– Bersenang-senang, bukan bersusah payah
– Suatu kehormatan, bukan kehinaan

Terapi untuk anak supaya cepat bicara:
1. ajarkan anak mengambil sesuatu memakai tangan kanan sebanyak 20 kali…latih selama minimal 3 kali sehari (ini untuk melatih si anak agar otak kanannya dapat bekerja maksimal)
2. bikin kartu bergambar…huruf P…B..M misal: papa,bapak,mama,pintu,baju…sebanyak 10 kata..latih si anak sambil menunjukkan gambar satu persatu.jangan lupa kita juga harus membacanya dengan lafal yang jelas..biarkan anak mengikuti kita dengan kata apapun yang penting sudah ada respon dari anak) misal kita bilang papa..terus si anak cuma bilang a..(latih selama minimal 3 kali sehari)

3.ajarkan anak untuk belajar meniup seruling…ato ajari anak minum menggunakan sedotan (ini juga dilakukan minimal 3kali sehari)

4.senam mulut….(ini juga dilakukan minimal 3kali sehari)

jangan lupa setiap habis melakukan sesuatu kita kasih tepuk tangan kepada sianak sambil memuji dia (pintar)

                               Belajar Membaca Metode Glenn Doman

Untuk Anak yang belum bisa berbicara:

1. Pilih 2 kartu yang sudah pernah dimainkan oleh anak anda. Misalnya kartu “apel” dan “pepaya”. Pegang kedua kartu tersebut di tangan kanan dan kiri anda, kemudian tunjukkan halaman tulisan kata “apel” dan “pepaya” di depan anak anda.

2. Mintalah anak anda mengambil salah satu nama kartu, misalnya, anda mengatakan, “Yang mana apel ?”

3. Tunjukkan rasa senang anda dengan cara memuji ataupun memeluknya, jika anak anda mengambil kartu yang benar.

4. Jika anak anda mengambil kartu yang salah, katakan “Ini pepaya”. Jangan mengatakan, “Salah !”.

Untuk Anak yang sudah bisa berbicara:

1. Ambil 1 kartu yang sudah pernah dimainkan oleh anak anda. Misalnya kartu “apel”.

2. Tunjukkan di depan anak anda, dan tanyakan, “Ini apa ?”

3. Berikan waktu beberapa saat kepada anak untuk berpikir, tapi jangan terlalu lama (kira-kira 5 s.d. 10 detik).

4. Jika anak anda mengatakan dengan benar, tunjukkan rasa senang anda dengan cara memuji ataupun memeluknya.

5. Jika anak anda menyebutkan nama yang salah, katakan “Ini apel”. Jangan mengatakan, “Salah !”.

Catatan :

1. Permainan ini cukup singkat, hanya memerlukan sekitar 10 detik untuk 1 kali permainan. Jika dilakukan dengan benar dan dalam suasana yang menyenangkan, hasilnya akan sangat efektif untuk perkembangan otak kanan dan kemampuan membaca anak anda.

2. Sebaiknya lakukan permainan flashcards ini 3 kali dalam 1 hari, pagi, siang dan malam.

3. Jika anak anda kelihatan cepat bosan, lakukan 2 kali sehari, ataupun 1 kali sehari. Intinya, sedapat mungkin lakukan supaya anak tetap tertarik melakukannya secara konsisten.

4. Jika anak anda tidak memperhatikan kartu yang anda tunjukkan, kemungkinan dia sudah mengerti informasi kartu tersebut. Jadi, gantilah dengan seri/kelompok kartu yang lain.

5. Jika anak anda sudah kelihatan bosan dan tidak mau bermain lagi, hentikan untuk beberapa hari. Setelah itu tawarkan untuk bermain lagi. Akan lebih baik jika anda punya seri/kelompok lain yang baru.

6. Jika anda punya dotcards, sebaiknya diberi jarak minimal sekitar 30 menit s.d. 1 jam, dan di antara waktu itu anda bermain dengan anak untuk menunjukkan rasa kasih sayang anda. Itu saran dari Glenn Doman, penggagas pertama permainan flachcards ini.